Dry Powder : Dana Yang Wajib Disediakan Saat Koreksi Pasar
menjadi 6500 (2021) atau naik 1625%, sekarang ini ditandai dengan 6 kali penurunan. Data historis ini menunjukan bahwa kita mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan harga yang baik (karena terjadinya koreksi di pasar) hampir setiap 4 tahun sekali. Dimana IHSG merosot dibandingkan tahun sebelumnya. Jika koreksi itu lantas kita anggap sebagai hal yang luar biasa, dimana reaksi atau keputusan yang kita ambil mencerminkan pandangan kita, maka keyakinan itu tidak ada lagi, maka imbal hasil memuaskan yang telah menjadi kepastian itu akan semakin kabur.
History doesn’t repeat itself, but it does rhyme” - Mark Twain
Betapapun kecilnya hutang atau margin yang digunakan di pasar modal, walaupun portfolio secara keseluruhan tidak terganggu oleh anjloknya harga saham, pikiran kita masih dapat terganggu oleh berbagai headlines yang bombastis serta banjir komentar yang tak pernah berhenti. “And an unsettled mind will not make good decisions”, lanjut Buffett.
Dalam LTS yang sama, Buffett sekali lagi menekankan, bahwa dia dan Munger memandang saham itu sebagai bagian dari kepemilikan atas sebuah bisnis, “as interests in businesses, not as ticker symbols to be bought or sold based on their “chart” patterns, the “target” prices of analysts or the opinion of media pundit”. “We simply believe that if the businesses are successful, our investments will be successful as well”. Dia kembali menyatakan kesepakatannya kepada yang dikatakan Graham, “In the short run, the market is a voting machine; in the long run, however, it becomes a weighing machine”
Opportunity cost seperti ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan posisi kita sebagai investor, yang harus mengalokasikan sebagai investor, yang harus mengalokasikan sebagian dana sebagai dry powder. Jika kita menyisihkan dry powder, misalnya ditempatkan dalam instrument investasi fixed income seperti deposito, RDPT dan SUN, boleh jadi hal ini mengurangi ROI dari total equity portofolio kita. Ada opportunity cost yang terpaksa harus kita tanggung, berupa ROI yang lebih rendah, selama dry powder itu masih belum dimanfaatkan (karena ditempatkan ditempatkan dalam instrument investasi fixed income). Namun kita tidak dapat melihat pilihan ini hanya dari satu sudut pandang saja.
Mengapa? Karena hanya dengan memiliki dry powder tadi (yang dalam jangka panjang "mengganggu" ROI), maka kita dapat melakukan investasi, setiap pasar menawarkan kesempatan baik dan dengan harga yang baik, kesempatan tersebut hanya datang kepada mereka yang memiliki dry powder.
Dengan kemampuan kita yang bisa memanfaatkan peluang baik, maka "ongkos" yang harus "ditanggung" dalam jangka pendek itu tentu tidak memiliki arti. Imbal hasil, karena kita dapat memanfaatkan opportunity (yang datang kita pasar tidak rational), sering melebihi ongkos temporer yang harus ditanggung.
Untuk teknis penggunaan dry powder sebagai contoh pada F.I.R.E Investment Project: Annual Report 2020 disisihkan dari alokasi dana bulanan apabila target harga tidak sesuai dengan MOS dan dana dry powder itu digunakan ketika terjadi koreksi dengan skema pembelian/average down bertahap sebanyak 3 kali.
Comments
Post a Comment
Komentar anda akan masuk langsung ke email pribadi saya