Menghitung Dana Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Kuliah
Rencana mempunyai anak adalah komitmen untuk siap secara mental dan financial, secara mental kita harus siap sebagai seorang ayah yang bekerja sama dengan pasangan untuk membesarkan anak dengan value yang kita miliki, secara financial selain biaya melahirkan, biaya pendidikan mengambil porsi yang cukup besar dalam alokasi anggaran keluarga. Pengalaman saya sendiri untuk biaya melahirkan worst case ada tindakan khusus pra/pasca melahirkan saya menyiapkan dana 30 juta, walaupun akhirnya diputuskan untuk tindakan bedah cesar, proses melahirkan anak pertama saya lancar tanpa kurang suatu apapun. dan hampir semua biaya rumah sakit ditanggung BPJS karena tindakan operasi cesar berdasarkan keputusan dokter dan tanpa permintaan sendiri, biaya RS yang saya bayarkan hanya biaya tambahan untuk naik kelas kamar, dari total tagihan rumah sakit 14juta, saya hanya mengeluarkan 5.7 juta, sangat meringankan, sehingga dana 30 juta tadi bisa saya gunakan untuk biaya printilan lain si bayi 😀
Berbeda dengan biaya melahirkan, biaya pendidikan merupakan komitmen jangka panjang, kalau kita hitung untuk 1 anak dari PAUD sampai kuliah normalnya membutuhkan waktu 19 tahun, maka dari itu dana pendidikan ini harus benar-benar direncanakan, kenapa?
Pertama, karena menurut data Qm Financial inflasi untuk dana pendidikan dasar sampai SMA ada di kisaran 8% dan untuk jenjang universitas ada di kisaran 10%, sedangakan rata-rata kenaikan gaji pertahun sekitar 5%, kenaikan gaji tidak akan bisa mengejar tingkat inflasi pendidikan per tahun, apalagi kalau tidak disiapkan jauh-jauh hari sebelum anak memulai jenjang sekolahnya.
Kedua, dengan merencanakan dana pendidikan anak jauh sebelum anak sekolah, dana yang dikumpulkan setiap bulannya akan lebih murah, kita bisa menggunkan instrumen investasi sesuai dengan jangka waktu anak mulai sekolah, tingkat risiko, dan return yang diinginkan, nominal dana yang terlihat begitu besar apalagi yang berencana mempunyai anak lebih dari 1, akan terasa lebih ringan.
Lalu Bagaimana langkah-langkah menghitung dana pendidikan? here we go...
Langkah Pertama
Menentukan tingkat pendidikan, disini saya mengambil tingkat pendidikan dari PAUD sampai kuliah, kemudian menentukan usia sekolah anak pada masing-masing jenjang pendidikan, menghitung berapa lama dia sekolah dan terakhir menghitung berapa tahun lagi dia mulai menjalani tingkat pendidikan tersebut, disini saya asumsikan anak pertama sudah berusia 1 tahun, sehingga 3 tahun lagi dia mau masuk PAUD, dan seterusnya...
Langkah Kedua
Menentukan perkiraan nilai inflasi dana pendidikan pertahun, disini kita memakai data acuan dari Qm Financial dimana dari PAUD samapai SMA inflasi pertahun adalah 8% sedangkan tingkat universitas 10% per tahun, kemudian kita menentukan instrumen investasi yang digunakan untuk mengimbangi inflasi. instrumen investasi saya bagi 2 berdasarkan periode waktu dan tingkat risiko, untuk periode waktu jenjang pendidikan yang akan bersekolah 3 - 5 tahun lagi saya menggunkan Reksadana Pendapatan Tetap, karena memang time frame investasi RDPT ini 3-5 tahun untuk mendapatkan return pertahun 8% dengan tingkat risiko yang intermediate, sedangkan untuk SMP sampai Kuliah yang lebih dari 10 tahun lagi itu saya investasikan ke Saham, sahamnya pun yang bluechip anti badai berfundamental bagus sehingga dana yang kita investasikan relatif aman dalam jangka panjang dan secara konservatif minimal kita bisa mencapai return 15%
Langkah Ketiga
Tibalah kita pada hitung menghitung Biaya, pertama biaya pendidikan sekarang, biaya pendidikan disesuaikan dengan inflasi pertahun dan berapa nominal yang yang harus kita invest setiap bulannya pada RDPT dan Saham, untuk mempermudah menghitung bisa menggunakan fungsi FV (future value) dan PMT (Payment) di Ms. Excel.
Untuk biaya sekarang saya asumsikan seperti pada tabel, data tersebut saya juga dapet di Qm Financial karena belum ada waktu survey biaya sekolah deket rumah 😋
Untuk Biaya Selanjutnya, rumus di Excel menggunakan Future Value, seperti ini :
Setelah mendapatkan nilai biaya selanjutnya dan total jumlahnya, kita menghitung nominal uang yang harus kita tabung perbulanya dengan rumus PMT (payment), seperti ini :
Kemudian dari total yang harus ditabung baru kita bagi berapa jumlah yang harus diinvestasikan ke RDPT dan Saham perbulannya, dari tabel di RDPT saya invest Rp. 946.227 dan di Saham saya invest Rp 1.317.848, metode investasinya menggunakan Dollar Cost Averaging (DCA) yang artinya saya menyetorkan dana ke RDPT dan Saham setiap bulan dengan nominal yang sama tanpa memperhitungkan NAB RDPT atapun Harga Saham, seperti halnya menabung.
Dan akhirnya kita mendapatkan Perhitungan Dana Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Kuliah (untuk anak pertama), contoh misalnya setelah 3 tahun anak saya masuk PAUD, kita menarik dana dari RDPT sejumlah perhitungan biaya pendidikan PAUD pada tabel "biaya selanjutnya", karena nominal tersebut sudah disesuaian berdasarkan inflasi, sedangkan dana TK sampai Kuliah masih terus invesati rutin sesuai dengan jenjang waktu pendidikan yang ditentukan, dengan catatan sebagai berikut :
Lalu bagaimana dengan rencana pendidikan anak ke 2, 3 dan seterusnya? tabelnya sama, tinggal kita memperhitungkan jarak masing-masing anak, misal untuk anak pertama dan kedua berjarak 4 tahun sehingga usia anak kedua masuk PAUD yaitu 7 tahun lagi, begitu seterusnya untuk jenjang pendidikan lain, berikut contoh tabel untuk perhitungan dana pendidikan anak ke dua :
Jika di total dana yang harus diinvestasikan untuk biaya pendidikan dua orang anak seperti tabel dibawah :
Demikian, saya rasa sudah cukup jelas, kondisi untuk perhitungan dana pendidikan pastinya berbeda-beda untuk setiap orang tua, disini saya coba memberikan gambaran saja apa keuntungan dari merencanakan dana pendidikan sehingga kita mempunyai prioritas dalam mengatur cash flow keuangan, artikel ini juga dibuat karena saya belum menemukan artikel yang serupa menjelaskan detail ke perhitungan excel, sehingga orang awan menjadi agak kesulitan, semoga bisa membantu.
Berbeda dengan biaya melahirkan, biaya pendidikan merupakan komitmen jangka panjang, kalau kita hitung untuk 1 anak dari PAUD sampai kuliah normalnya membutuhkan waktu 19 tahun, maka dari itu dana pendidikan ini harus benar-benar direncanakan, kenapa?
Pertama, karena menurut data Qm Financial inflasi untuk dana pendidikan dasar sampai SMA ada di kisaran 8% dan untuk jenjang universitas ada di kisaran 10%, sedangakan rata-rata kenaikan gaji pertahun sekitar 5%, kenaikan gaji tidak akan bisa mengejar tingkat inflasi pendidikan per tahun, apalagi kalau tidak disiapkan jauh-jauh hari sebelum anak memulai jenjang sekolahnya.
Kedua, dengan merencanakan dana pendidikan anak jauh sebelum anak sekolah, dana yang dikumpulkan setiap bulannya akan lebih murah, kita bisa menggunkan instrumen investasi sesuai dengan jangka waktu anak mulai sekolah, tingkat risiko, dan return yang diinginkan, nominal dana yang terlihat begitu besar apalagi yang berencana mempunyai anak lebih dari 1, akan terasa lebih ringan.
Lalu Bagaimana langkah-langkah menghitung dana pendidikan? here we go...
Langkah Pertama
Menentukan tingkat pendidikan, disini saya mengambil tingkat pendidikan dari PAUD sampai kuliah, kemudian menentukan usia sekolah anak pada masing-masing jenjang pendidikan, menghitung berapa lama dia sekolah dan terakhir menghitung berapa tahun lagi dia mulai menjalani tingkat pendidikan tersebut, disini saya asumsikan anak pertama sudah berusia 1 tahun, sehingga 3 tahun lagi dia mau masuk PAUD, dan seterusnya...
Langkah Kedua
Menentukan perkiraan nilai inflasi dana pendidikan pertahun, disini kita memakai data acuan dari Qm Financial dimana dari PAUD samapai SMA inflasi pertahun adalah 8% sedangkan tingkat universitas 10% per tahun, kemudian kita menentukan instrumen investasi yang digunakan untuk mengimbangi inflasi. instrumen investasi saya bagi 2 berdasarkan periode waktu dan tingkat risiko, untuk periode waktu jenjang pendidikan yang akan bersekolah 3 - 5 tahun lagi saya menggunkan Reksadana Pendapatan Tetap, karena memang time frame investasi RDPT ini 3-5 tahun untuk mendapatkan return pertahun 8% dengan tingkat risiko yang intermediate, sedangkan untuk SMP sampai Kuliah yang lebih dari 10 tahun lagi itu saya investasikan ke Saham, sahamnya pun yang bluechip anti badai berfundamental bagus sehingga dana yang kita investasikan relatif aman dalam jangka panjang dan secara konservatif minimal kita bisa mencapai return 15%
Langkah Ketiga
Tibalah kita pada hitung menghitung Biaya, pertama biaya pendidikan sekarang, biaya pendidikan disesuaikan dengan inflasi pertahun dan berapa nominal yang yang harus kita invest setiap bulannya pada RDPT dan Saham, untuk mempermudah menghitung bisa menggunakan fungsi FV (future value) dan PMT (Payment) di Ms. Excel.
Untuk biaya sekarang saya asumsikan seperti pada tabel, data tersebut saya juga dapet di Qm Financial karena belum ada waktu survey biaya sekolah deket rumah 😋
Untuk Biaya Selanjutnya, rumus di Excel menggunakan Future Value, seperti ini :
Setelah mendapatkan nilai biaya selanjutnya dan total jumlahnya, kita menghitung nominal uang yang harus kita tabung perbulanya dengan rumus PMT (payment), seperti ini :
Kemudian dari total yang harus ditabung baru kita bagi berapa jumlah yang harus diinvestasikan ke RDPT dan Saham perbulannya, dari tabel di RDPT saya invest Rp. 946.227 dan di Saham saya invest Rp 1.317.848, metode investasinya menggunakan Dollar Cost Averaging (DCA) yang artinya saya menyetorkan dana ke RDPT dan Saham setiap bulan dengan nominal yang sama tanpa memperhitungkan NAB RDPT atapun Harga Saham, seperti halnya menabung.
Dan akhirnya kita mendapatkan Perhitungan Dana Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Kuliah (untuk anak pertama), contoh misalnya setelah 3 tahun anak saya masuk PAUD, kita menarik dana dari RDPT sejumlah perhitungan biaya pendidikan PAUD pada tabel "biaya selanjutnya", karena nominal tersebut sudah disesuaian berdasarkan inflasi, sedangkan dana TK sampai Kuliah masih terus invesati rutin sesuai dengan jenjang waktu pendidikan yang ditentukan, dengan catatan sebagai berikut :
- Untuk PAUD s/d SMA, angka tersebut hanya menggambarkan uang pangkal saja. Biaya SPP dan lain-lain, sebaiknya dimasukkan sebagai pengeluaran bulanan dalam budget rumah tangga karena pengaruhnya relatif belum terlalu signifikan terhadapt keseimbangan keuangan keluarga.
- Berbeda dengan Universitas, angka tersebut sudah mencakup SPP dan biaya kuliah lainnya yang di present value ke tahun awal kuliah.
Lalu bagaimana dengan rencana pendidikan anak ke 2, 3 dan seterusnya? tabelnya sama, tinggal kita memperhitungkan jarak masing-masing anak, misal untuk anak pertama dan kedua berjarak 4 tahun sehingga usia anak kedua masuk PAUD yaitu 7 tahun lagi, begitu seterusnya untuk jenjang pendidikan lain, berikut contoh tabel untuk perhitungan dana pendidikan anak ke dua :
Jika di total dana yang harus diinvestasikan untuk biaya pendidikan dua orang anak seperti tabel dibawah :
Demikian, saya rasa sudah cukup jelas, kondisi untuk perhitungan dana pendidikan pastinya berbeda-beda untuk setiap orang tua, disini saya coba memberikan gambaran saja apa keuntungan dari merencanakan dana pendidikan sehingga kita mempunyai prioritas dalam mengatur cash flow keuangan, artikel ini juga dibuat karena saya belum menemukan artikel yang serupa menjelaskan detail ke perhitungan excel, sehingga orang awan menjadi agak kesulitan, semoga bisa membantu.
Kalau ada yang ingin file kalkulator excel-nya bisa di download di https://lynk.id/yudaermawan, Terima kasih...
ARTIKEL TERKAIT :
- 4% Rule : Cara Menghitung Dana Pensiun Ala Raditya Dika
- Menghitung Dana Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Kuliah
- Tips Merencanakan Dana Darurat
- Dasar Perencanaan Keuangan : Piramida Keuangan
- Skema Dana Pensiun : Mulai 1 Juta Menjadi 4 Milliar
- Asset Allocation : Strategi Sukses Berinvestasi Jangka Panjang
- Cara Budgeting Yang Benar Menurut The Richest Man In Babylon
terima kasih
ReplyDelete