Pendakian Ke Puncak Gunung Agung
Berawal dari obrolan saya di path dengan Beda Arta A.K.A jepong teman semasa D3 dulu mengenai rencana pendakian Gunung Agung akhirnya pada liburan semester 3 ini kami benar-benar merealisasikannya pada tanggal 3 juni 2014, untuk informasi saja Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di bali yaitu tingginya sekitar 3000 m dari atas permukaan laut, selain itu Gunung Agung sebagai simbol Bhuana Agung dianggap tempat yang suci oleh umat Hindu di Bali.
Tanpa persiapan yang lama kami me-list barang-barang yang harus di bawa dan tentunya makanan sebagai perbekalan nanti, belum ada bayangan sebenarnya nanti pendakiannya seperti apa tapi karena saya sudah tau di tim kami yaitu tim PURPALA (Pura Pura Pecinta Alam) sudah ada berpengalam dalam mendaki Gunung Agung jadi sudah cukup membuat yakin pendakian ini akan berjalan aman :D.
Sebelum pendakian, kami berkumpul terlebih dahulu di rumah saudaranya jepong, di Sebatu-Gianyar, jadi jumlah total anggota tim yang berangkat yaitu 15 orang, melebihi rencana awal yaitu 7 orang, dengan menggunakan 3 mobil kami langsung meluncur ke start pendakian di Karangasem sekitar pukul jam 3 sore.
Tidak lupa melakukan persembahyangan terlebih dahulu di Pura kaki gunung agung (lupa nama pura'nya) memohon keselamatan pendakian kami, yang menarik kami sempat bertemu dengan Jero Mangku disana yang memberikan wejangan dan tips and trikmeraup jutaan rupiah tanpa modal dalam melakukan pendakian di Gunung Agung ini, yaitu jangan melontarkan kata-kata kasar dan jangan berprilaku sombong/angkuh selama pendakian, serta jangan melakukan pendakian pada interval waktu 23.00-01.00, menurut keyakinan memang Gunung Agung merupakan tempat yang sangat sakral tidak heran kita memang harus menjaga sikap dan prilaku disana, apalagi saat pendakian di malam hari.
Pendakianpun start jam 6 sore, dengan semangat masih 100% kami memulai dengan langkah semangat, dilengkapi dengan penerangan senter kami mendaki langkah demi langkah melewati kegelapan lereng Gunung Agung, dengan MOTO kami yaitu "Utamakan Tim" kami bergerak bersama-sama dan istirahat bersama-sama juga :P . karena tenaga sudah cukup terkuras dan hari semakin larut akhinya kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan makan malam. Menurut saya ini adalah the best part dari pendakian ini karena kita disajikan pemandangan Milky Way yang sangat indah sekali diiringi bintang jatuh yang sebelumnya belum pernah saya lihat terjadi sesering ini :D,
Semakin mendaki medan semakin curam menandakan kami semakin dekat dengan puncak, Akhirnya jam 6.30 pagi kami sampai dipuncak Gunung Agung. diatas kami disajikan dengan pemandangan yang sangat luar biasa hamparan awan yang membentang, layaknya kami berada di negeri di atas awan
*itu lagunya katon bagaskara keleus dan yang agak diluar perkiraan ternyata di puncak Gunung Agung ada sekelompok monyet gan :0 baru tau kaaan
Dalam perjalanan pulang saya sempat terjebak kabut dan terpisah dari kelompok, berusaha untuk tidak panik akhirnya saya memutuskan untuk menunggu teman yang masih dibelakang, beberapa kali memberi sinyal dengan berteriak akhinya saya bertemu jepong,dira, mbk ulin dan kocong, kami melanjutkan perjalanan sampai di tenda untuk mengisi perut terlebih dahulu sembari memasukan tenda ke ransel
Tampang boleh cape tapi semangat masih 45 :D[/caption]
Setelah semua siap dan tidak ada perlengkapan yang tertinggal, kami bergegas turun karena hari sudah mulai sore dengan anggota tim yang tersisa :)
Aaaaand achievement unlocked sampai dibawah rasanya lega banget perjalan melelahkan benar-benar terbayarkan dengan pengalaman ini, akhirnya saya mengerti kenapa ada orang yang sampai ketagihan untuk mendaki gunung :D , memang benar adanya kita tidak tau limit kita sampai mana sampai kita mencobanya, push to the limit!!, say thanks to all team PURPALA atas perjalanannya, semoga 2015 nanti saya bisa ikut mendaki ke Gunung Semeru, Astungkara :)
Tidak lupa melakukan persembahyangan terlebih dahulu di Pura kaki gunung agung (lupa nama pura'nya) memohon keselamatan pendakian kami, yang menarik kami sempat bertemu dengan Jero Mangku disana yang memberikan wejangan dan tips and trik
sambil menyantap mie yang 3 kali lebih lezat dari biasanya (faktor kedinginan dan lapar :P) kami membuat api unggun dan menghangatkan badan. sepintas kami juga melihat beberapa pendaki yang mau naik dan turun gunung, entah itu manusia apa bukan yang penting tidak mengganggu :D
tepat pukul 1.30 pagi kami melanjutkan pendakian, ini adalah bagian terberat menurut saya karena medan yang berupa bebatuan tajam dan sangat curam, perlu kehatian-hatian memang. selama berjam-jam kami terus mendaki dan sempat beberapa kali istirahat sambil mengambil foto dan video untuk dokumentasi
Gunung Rinjani Nampak Dari Kejauhan *Next
Setelah puas menikmati pemandangan di puncak dan mengambil beberapa foto untuk dokumentasi akhirnya kami turun gunung juga, dengan sisa-sisa tenaga kami turun dengan sangat hati-hati karena medan sangat curam
Comments
Post a Comment
Komentar anda akan masuk langsung ke email pribadi saya